Gemercik rinai di sabtu sore perlahan menyapa
Dalam keramaian jalan kita menepi
Bersama kita turut juga para pengendara
Berhimpitan di bawah sebuah kanopi
Sepertinya kau pun sadar
Saat itu banyak telinga yang mendengar
Kita saling berbisik meski samar
Obrolan kecil disela sela hingar
Kau mengutuk kenapa harus bertemu
Dengan seseorang yang cepat merasa bosan
Seringkali tak bisa diam dan mencari kesibukan
Terkadang tak acuh dan tak membalas pesanmu
Jawabnya sudah jelas kau tahu
Aku cemburu kepada kekasihmu
Sementara kau menuntut untuk selalu ada
Tanyaku kepadamu sebagai apa
Jika hanya menjadi tempatmu berlari
Sudah cukup bosan aku seperti ini
Izinkan aku sejenak berbenah diri
Menarik diri dari cinta yang salah ini
Kau masih saja di sana
Dengan persoalan yang masih sama
Seolah olah kau kesepian
Kau hanya tak mau menerima kenyataan
Bahwa aku yang selalu menunggu
Dengan sabar selalu ada untukmu
Sedangkan kau masih saja berharap
Pada dia yang enggan menatap
Jalani saja kisah bersamanya
Berkubang di genangan yang sama
Merasa kesepian dengan setumpuk luka
Mengharapkan dia untuk peka
Kasih, sudah ku tentukan pilihan
Tak ingin mengganggu hati yang sudah bertuan
Meski ku bujuk dengan sejuta harapan
Hati itu tak tergoyahkan
Biarlah ku tutup dengan penggalan lagu
Dari musisi kesukaanmu
Biarlah daku simpan sejuta rasa yang engkau buang
Ku tak akan pernah lupakan
Kau yang pernah ku sayang
Perlahan menghilang.
Komentar
Posting Komentar