Langsung ke konten utama

Motivasiku dalam Menulis

Dari zaman sekolah dulu gua termasuk orang yang senang dengan hal hal baru yang belum pernah gua coba sebelumnya, dan hal hal baru itu banyak gua temukan dalam sebuah perpustakaan sekolah karena dari buku gua banyak mengenal hal hal baru yang sebelumnya tidak terbayang sama sekali.

Masih ingat sekali, ketika SD gua banyak membaca komik dan tidak begitu tertarik dengan bacaan bacaan yang terlalu tebal, ketika gua lagi seneng seneng nya mengkoleksi komik, sekolah gua dapat hibah banyak buku dari pemerintah setempat, maka dibuatkanlah perpustakaan - sebelumnya memang belum ada perpustakaan di sekolah gua, ga tau kenapa- saking seneng nya gua saat itu sampe rela antri saat pembukaan, dan ketika berhasil masuk malah bingung mau baca apa hahaha.

Di salah satu sudut perpustakaan baru itu, gua lihat banyak murid murid berkerumun dan berdesakan demi memilih buku yang mereka inginkan, gua yang penasaran pun mendatangi kerumunan tersebut, ternyata itu adalah jajaran buku fabel, dilihat dari judul judul buku yang berderet disana rata rata gua udah tahu semua ceritanya, entarh kenapa gua pun ikut memilih salah satu buku, dan buku yang gua pilih saat itu adalah kisah tentang si kancil. 

Kisah si kancil ini pasti banyak di temukan dalam buku buku pelajaran sekolah saat itu, sekarang ga tahu masih ada apa kaga heheh, yang menarik adalah buku tersebut hampir 70% nya berupa gambar jadi gua yang dasarnya lagi seneng baca komik pun seolah tersihir oleh magis nya perpustakaan saat itu, sampe hampir semua buku di deretan fabel tersebut gua baca semua dan berlanjut ke buku buku lain yang ada di perpustakaan, itulah awal dimana gua senang membaca.

Beranjak SMP mata gua udah mulai kaga sehat, semua terasa buram dan penglihatan gua tidak sejelas dulu, akhirnya gua diajak sama orang tua gua buat cek mata, daaan yup mata gua minus, kata dokternya sih waktu itu mata gua kelelahan karena saking sering nya membaca dengan pencahayaan yang kurang baik, pada titik itulah gua sedikit menyesali kecerobohan gua yang terlalu addict sama buku.

bersambung...


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selebrasi Kasih Sayang

Beberapa hari terakhir di media sosial terutama twitter banyak banget yang ngomongin soal valentine, banyak diomongin karena adanya pertentangan dari berbagai lapisan yang mengatas namakan organisasi keagamaan. Ga habis fikir aja sampe ada yang menentang keras perayaan ini, it's oke jika hanya mengingatkan dan berusaha agar ga ikut ikutan budaya yang ga baik, tapi ketika keluar kata-kata kasar dan mengutuk perayaan ini gua mulai geram aja, seakan mereka ga pernah nangkep esensi dari perayaan ini. Setidaknya jika memang tidak suka dengan valentine, cukup luangkan waktu untuk membagikan kasih sayang dan rasa damai kepada sesama tanpa adanya kebencian dan rasa takut, as simple as that dan bukankah dalam agama selalu menganjurkan menjadi rahmatan lil alamin? Selamat berbahagia kepada pasangan yang saling terbuka dan memberi kasih sayang satu sama lain, rayakanlah sebagaimana kau meyakini nya, bagikan juga kasih sayang tersebut kepada orang orang sekitar, lets spread t

Jika Hanya Sekedar Menikah

Memasuki usia 25 tahun semakin sering orang bertanya sama gua pertanyaan template yang hampir kebanyakan orang kurang suka kalo ditanya kaya gini kapan nikah? Pertanyaan macam ini sebenernya bisa multitafsir, bisa dalam konteks bercanda, mengejek, memotivasi, basa-basi atau memang murni sekedar bertanya tanpa ada tendensi apapun, namun seringkali orang yang menerima pertanyaan macam ini merasa tersinggung seolah olah tidak laku atau memang belum ada modal untuk ke arah lebih serius. Anyway, take it easy my dearest friend... menikah bukan perlombaan siapa yang lebih dulu atau lebih mewah dalam menggelar pesta, menikah menurut gua merupakan upaya membahagiakan semua orang di sekitar kita diantaranya orang tua, mertua, saudara terdekat, pasangan kita, bahkan tamu undangan yang turut serta mendoakan yang terbaik. See? jika memang menikah adalah upaya untuk membahagiakan semua orang mengapa harus terburu-buru dan bahkan berlomba dengan yang lain jika memang merasa ma

The Way I See Lupin

Setelah menyelesaikan serial Lupin season 2 di Netflix, rasanya ingin membuat cerita yang berhubungan dengan pencurian, seni, dan sikap ksatria. Pertanyaan berikutnya yang terlintas adalah siapa tokoh seperti Lupin dalam sejarah maupun dongeng di Indonesia? mungkin dalam sejarah Amerika memiliki legenda D.B Cooper, seorang pembajak pesawat misterius yang berhasil melarikan diri dengan cara terjun menggunakan parasut dan berhasil mengambil uang tebusan sebesar 200.000 USD pada 24 November 1971 silam.